Untuk itu, para peneliti kemudian melakukan studi terhadap 9 pasien yang mengalami narkolepsi. Dr. A. M. Husain dari Duke University Medical Center, Durham, Carolina Utara, dan timnya seperti dikutip dari Jurnal Neurology, ditulis Selasa (15/10/2013) menilai efek dari diet rendah karbohidrat yang berhubungan dengan rasa mengantuk di siang hari serta beberapa simtom lainnya.
Para pasien diminta untuk mengikuti panduan diet dengan pendekatan ala Atkins. Kemudian, simtom para pasien diteliti sejak riset dimulai dan setelah 2, 4, serta 8 minggu penelitian dengan menggunakan tiga uji standar rasa kantuk.
Saat penelitian, satu pasien keluar dari studi karena ia tidak dapat mengikuti diet tersebut. Lalu, satu pasien menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam mengatasi rasa kantuk, sedangkan sisanya tidak.
Dalam penelitian tersebut para periset juga mengamati efek samping sementara yang dialami empat pasien. Efek tersebut termasuk sakit kepala, timbulnya kram pada kaki, mudah marah, serta kesulitan berkonsentrasi.
Meski hasil ini memberikan harapan pada penderita narkolepsi, para periset tetap menganjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Dengan begitu akan diketahui dengan pasti apakah berkurangnya rasa kantuk yang diamati benar-benar disebabkan oleh diet rendah karbohidrat atau karena faktor lain.
sumber :liputan6.com