Adnan Januzaj Gegerkan Inggris

Adnan Januzaj Gegerkan Inggris - Dua gol Adnan Januzaj dalam debutnya bersama Manchester United (MU) pekan lalu terus menggegerkan jagat persepakbolaan Inggris. Sengketa pendapat liar bergulir terkait wacana menaturalisasi pemain berusia 18 tahun ini.


Adalah pelatih Inggris Roy Hodgson yang mengawali perdebatan tersebut. Usai menyaksikan aksi Januzaj, Hodgson mengaku kesengsem dan ingin memberikan kostum the Three Lions padanya. Hodgson melabeli Januzaj sebagai 'Real Talent' yang bakal memberikan dampak positif pada skuat Negeri Ratu Elizabeth.

Masalahnya, Inggris bukan negara satu-satunya yang ingin mendapatkan servis sang pemain muda. Januzaj punya empat negara yang bisa dibelanya tanpa proses rumit. Opsi pertama adalah Belgia dan Albania sebagai tempat kelahirannya dan negara salah satu orang tuanya. Kedua adalah Turki, negara asal kakek dan neneknya.

Opsi ketiga bagi pria keturunan Kosovo-Albania itu adalah Serbia. Mengapa Serbia? Karena, Kosovo belum mendapat pengakuan sebagai negara merdeka oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB). Meski telah memiliki tim nasional sepak bola sendiri, Kosovo juga belum terdaftar sebagai anggota UEFA maupun FIFA.

Menanggapi wacana yang digulirkan Hodgson, penggawa timnas Inggris, Jack Wilshere, tegas menyatakan penolakan. Menurut gelandang Arsenal ini, Januzaj tidak selayaknya bermain untuk timnas Inggris. "Jika Anda tinggal di Inggris selama lima tahun, itu bukan berarti Anda telah menjadi orang Inggris," katanya menegaskan tengah pekan ini, seperti dilansir laman the Telegraph.

Pandangan berbeda dilontarkan mantan pemain timnas Inggris, John Barnes. Menurut pengoleksi 79 penampilan untuk the Three Lions itu, sah-sah saja jika Januzaj memang ingin membela Inggris. "Pada 1983, saat saya bermain untuk Inggris, Jamaika tak pernah punya peluang untuk lolos ke Piala Dunia. Keadaannya mungkin sekarang sama dengan Albania dan Kosovo. Jika Januzaj ingin bermain untuk Inggris, mengapa tidak?" ujar pria kelahiran Jamaika tersebut. n adi wicaksono ed: endro yuwanto

sumber :republika.co.id